Ketika Mira (bukan nama sebenarnya) tiba di ruang gawat darurat, napasnya terengah-engah. Ia merasa pusing, lemas, dan mual yang tak tertahankan. Dokter segera mendeteksi bahwa gula darahnya sangat tinggi, dan ia didiagnosis dengan ketoasidosis diabetikum.
Mira adalah salah satu dari banyak penderita diabetes yang hampir terlambat menyadari bahaya kondisi ini. Ketoasidosis diabetikum (KAD) adalah komplikasi serius yang sering menyerang pada penderita diabetes tipe 1 dan, dalam beberapa kasus, pada diabetes tipe 2.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), hampir 40% dari pasien diabetes tipe 1 berisiko mengalami episode KAD setidaknya sekali dalam hidup mereka. Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera. Artikel ini akan membantu Anda mengenali gejalanya sebelum terlambat.
Apa Itu Ketoasidosis Diabetikum?
KAD terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin untuk memproses gula menjadi energi. Akibatnya, tubuh mulai membakar lemak sebagai bahan bakar yang pada akhirnya menghasilkan keton. Ketika keton menumpuk dalam darah, tubuh menjadi asam, memicu serangkaian gejala yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.
Gejala Utama yang Sering Diabaikan
- Napas Cepat dan Dalam
Banyak penderita KAD mengalami napas yang cepat dan dalam, sering disebut sebagai napas Kussmaul. Ini adalah cara tubuh mencoba mengeluarkan asam dari dalam sistem melalui karbon dioksida. Jika Anda atau orang terdekat mengalami napas seperti ini, jangan anggap remeh. - Aroma Buah pada Napas
Keton yang tinggi dalam darah sering kali menghasilkan bau napas yang mirip buah. Ini mungkin tampak sepele, tetapi merupakan tanda awal yang sering terlewatkan. Jika Anda mencium aroma ini pada penderita diabetes, segera konsultasikan ke dokter. - Mual dan Muntah
Ketika keton menumpuk, saluran pencernaan terpengaruh, menyebabkan mual, muntah, dan sakit perut. Gejala ini bisa salah dikira sebagai gangguan pencernaan biasa, padahal ini bisa menjadi tanda awal KAD. - Kelelahan Ekstrem
Tubuh yang tidak dapat menggunakan gula sebagai energi akan cepat merasa lelah. Jika rasa lelah ini disertai dengan gejala lainnya, waspadalah. - Penglihatan Kabur
Gula darah tinggi dapat menyebabkan cairan dalam lensa mata berubah, menghasilkan penglihatan kabur yang dapat datang dan pergi.
Faktor Risiko yang Jarang Dibahas
Sebagian besar artikel mungkin hanya menyebutkan gejala umum, tetapi penting juga mengetahui faktor risiko spesifik:
- Infeksi atau Penyakit Akut: Infeksi adalah pemicu utama KAD karena meningkatkan kebutuhan insulin tubuh. Sebuah studi di Diabetes Care mencatat bahwa sekitar 30% kasus KAD dipicu oleh infeksi.
- Kelalaian dalam Pengobatan: Penderita diabetes yang melewatkan dosis insulin mereka, baik karena lupa atau ketidakmampuan, memiliki risiko lebih tinggi. Ini sering terjadi pada remaja dan dewasa muda yang merasa tidak perlu mematuhi jadwal insulin mereka.
- Penggunaan Obat-obatan Tertentu: Steroid dan beberapa diuretik dapat memicu KAD pada penderita diabetes tipe 2.
Pencegahan dan Pentingnya Gaya Hidup Sehat
Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Untuk menghindari komplikasi ini, penting untuk:
- Memantau kadar gula darah secara teratur.
- Mengikuti jadwal insulin dengan disiplin.
- Makan makanan sehat yang rendah karbohidrat sederhana.
- Produk Amandia hadir untuk membantu Anda menjalani hidup sehat. Dengan bahan makanan berkualitas tinggi, aman bagi penderita diabetes, dan menyehatkan, Amandia adalah pilihan tepat untuk mendukung gaya hidup sehat Anda.
Kesimpulan
Ketoasidosis diabetikum adalah kondisi serius yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Dengan mengenali gejala seperti napas cepat, bau napas buah, dan kelelahan ekstrem, Anda bisa mengambil langkah pencegahan lebih dini. Jangan sampai terlewatkan begitu saja bahwa kesehatan Anda adalah investasi terbaik di masa depan.
Bagaimana Anda menjaga kadar gula darah tetap stabil? Apakah Anda sudah mememulai perjalanan hidup yang sehat dengan makanan berkualitas dan bergizi tinggi? Jangan tunda untuk menjaga diri, pilih bahan makanan sehat bersama Amandia sekarang juga.