Memulai perjalanan membangun brand skincare memang seru, tetapi bukan berarti bisa asal meluncurkan produk. Tanpa memahami BPOM regulation, risiko produk ditarik dari pasaran, kena teguran, atau bahkan terkena sanksi hukum bisa terjadi kapan saja. Karena itu, memahami aturan BPOM bukan hanya formalitas—tetapi fondasi penting agar produk Anda aman, legal, dan dipercaya konsumen.
Agar Anda tidak salah langkah, berikut penjelasan lengkap yang mudah dipahami dan bisa langsung Anda terapkan sebelum launching produk skincare.

Kenapa BPOM Regulation Penting untuk Brand Skincare?
Membawa produk skincare ke pasar berarti Anda bertanggung jawab penuh atas keamanan dan mutu produk tersebut. Di sinilah BPOM regulation berperan. Aturan ini melindungi konsumen sekaligus melindungi bisnis Anda dari risiko hukum. Dengan mematuhi BPOM, brand Anda menunjukkan profesionalitas dan memastikan produk yang dijual benar-benar aman digunakan.
Baca Juga: BPOM regulation for skincare products
Lebih dari itu, izin edar BPOM juga membuat konsumen lebih percaya karena mereka yakin produk Anda sudah melewati proses evaluasi yang ketat. Ini menjadi nilai tambah yang tidak bisa diabaikan di tengah ketatnya persaingan industri skincare.
Jenis-Jenis Regulasi BPOM untuk Produk Skincare
Untuk memastikan proses berjalan lancar, Anda perlu memahami beberapa kategori regulasi BPOM berikut.
1. Registrasi Produk Kosmetik
Semua skincare yang akan dijual di Indonesia wajib didaftarkan ke BPOM melalui sistem e-Notifikasi. Dalam prosesnya, Anda harus menyiapkan beberapa dokumen seperti formula lengkap, label produk, klaim manfaat, dan data pendukung keamanan bahan. Setelah disetujui, Anda akan menerima nomor notifikasi resmi.
2. Standar Bahan dan Formula
BPOM memiliki aturan ketat mengenai bahan apa saja yang boleh dan tidak boleh digunakan pada produk skincare. Selain itu, ada juga batasan konsentrasi maksimal untuk bahan aktif tertentu. Dengan memahami regulasi ini, Anda dapat menghindari penggunaan bahan berisiko tinggi yang bisa membuat produk Anda ditolak saat registrasi.
3. Aturan Labeling Kosmetik
Label produk tidak bisa dibuat sembarangan. BPOM mewajibkan setiap label mencantumkan informasi wajib seperti komposisi, cara pakai, batch number, tanggal kadaluarsa, hingga nama dan alamat perusahaan. Semua ini berfungsi agar konsumen mendapatkan informasi yang transparan sebelum memakai produk.
4. Klaim Produk Sesuai Regulasi
Klaim seperti “memutihkan”, “anti-aging”, atau “menghilangkan jerawat” harus disertai dasar yang jelas dan tidak boleh menyesatkan. BPOM mengatur klaim apa saja yang diperbolehkan agar tidak menimbulkan ekspektasi berlebihan bagi konsumen.
Proses Registrasi BPOM: Langkah-Langkah yang Perlu Anda Siapkan
Setelah memahami dasar regulasinya, Anda perlu tahu bagaimana proses registrasi berjalan. Berikut langkah-langkah umum yang harus dipersiapkan:
1. Menentukan Pabrik dengan Sertifikasi CPKB
Sebelum mendaftarkan produk, pastikan pabrik (maklon) yang Anda gunakan memiliki sertifikat CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik). Tanpa ini, proses registrasi tidak akan bisa dilakukan.
2. Melengkapi Dokumen Administratif
Anda perlu menyiapkan dokumen legal perusahaan, termasuk NIB, NPWP, dan surat penunjukan sebagai distributor bila produk impor. Semua dokumen ini dibutuhkan untuk verifikasi awal.
3. Menyiapkan Formula dan Data Teknis Produk
BPOM akan mengecek detail bahan, konsentrasi, fungsi bahan, serta keamanan formula. Pastikan Anda sudah memiliki dokumen lengkap dari pabrik atau tim R&D.
4. Mengajukan e-Notifikasi
Semua data kemudian diunggah ke sistem e-Notifikasi BPOM. Jika tidak ada revisi, proses ini biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga nomor notifikasi keluar.
Tips Agar Produk Skincare Cepat Lolos BPOM
Memahami teknik dan strategi juga penting agar proses registrasi berjalan lancar. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
Gunakan Maklon Berpengalaman
Maklon yang sudah terbiasa mengurus BPOM akan membantu Anda menyiapkan dokumen lengkap sejak awal, sehingga meminimalkan revisi.
Pastikan Klaim Realistis
Gunakan klaim yang sesuai dengan regulasi dan didukung data. Klaim berlebihan sering menjadi alasan revisi atau penolakan.
Periksa Label Secara Detail
Pastikan urutan komposisi, cara pakai, dan informasi penting lainnya sudah sesuai ketentuan BPOM.
Sediakan Data Pendukung
Untuk produk dengan bahan aktif tertentu, BPOM mungkin meminta data keamanan. Siapkan dari awal agar proses tidak tertunda.
Kesimpulan
Meluncurkan skincare tanpa memahami BPOM regulation sama seperti berjalan tanpa peta—risikonya besar dan bisa membahayakan perkembangan brand Anda. Dengan mengikuti semua regulasi secara tepat, Anda bukan hanya memastikan produk aman, tetapi juga membangun kepercayaan jangka panjang dari konsumen. Aturan BPOM memang detail, tetapi langkah ini akan membuat produk Anda lebih siap bersaing di pasar yang sangat kompetitif.
Jika Anda ingin proses yang lebih praktis dan tidak ribet, Watershore siap membantu mendampingi registrasi BPOM hingga tuntas, sehingga Anda bisa fokus membangun brand dan strategi pemasaran.